RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : Madrasah
Aliyah
Mata
pelajaran : FIQH
Kelas
/ semester : X / 1(satu)
Alokasi
waktu : 2 X 45 menit
A.
Standar kompetensi
1. Memahami sumber-sumber
pokok ajaran Islam
B.
Kompetensi dasar
1. 1 Menjelaskan Ijtihat sebagai sumber hukum Islam
1. 2 Mempedomani Al-Quran dan Sunnah
dalam kehidupan sehari-hari
C.
Indikator
1. 1.1 Menjelaskan pengertian Ijtihat
1. 1. 2 Menjelaskan kedudukan Ijtihat sebagai
sumber hukum Islam.
1. 2 .1 Mempedomani Al-Quran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari
D.
Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Ijtihat
2. Siswa dapat menjelaskan kedudukan Ijtihat sebagai sumber hukum Islam
3. Siswa dapat mempedomani Al-Quran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
IJTIHAT SEBAGAI DALIL HUKUM ISLAM
1.
Pengertian Ijtihat
Dari segi bahasa “Ijtihat” berasal dari kata yang artinya mencurahkan segala kesempurnaan
atau menanggung beban kesulitan. Ijtihat berarti mencurahkan segala kemampuan
dan segala perbuatan.
Ulama ushuliyah mengartikan Ijtihat dengan
usaha mencurahkan segenap kemampuan dan kesanggupan intelektual dalam
mengistinbatkan hukum praktis yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
Menurut Abdul Al Wahhab Al Khallaf
“mencurahkan kesanggupan yang prima untuk menghasilkan hukum syar’i dan amali
yang berpedoman dari dalil yang terperinci ( Alaidin Koto 2004:127-128 ).
Menurut Al-Syaukani pengertian Ijtihat dari segi bahasa adalah pengerahan daya
dan kemampuan atau pengerahan segala daya dan kemampuan dalam suatu aktifitas
dari aktifitas yang berat dan sukar. Sedangkan secara istilah “mencakup segenap
pencurahan daya intelektual bahkan spiritual dalam meghadapi suatu kegiatan dan
permasalahan yang sulit.
Jadi, Ijtihat adalah mengerahkan segenap
kemampuan dalam mendapatkan hukum syara’ yang praktis dengan menggunakan metode
istinbath ( Nasrun Rusli 1999:73-78).
2.
Kedudukan Ijtihad
Adapun kedudukan Ijtihat adalah:
Menurut Imam Ghazali objek Ijtihat adalah
setiap hukum syara’ yang tidak memiliki dalil yang qath’i dengan demikian
syari’at islam dalam kaitannya dengan Ijtihat terbagi dalam dua bagian:
1. Syariat yang tidak boleh dijadikan lapangan Ijtihat
adalah hukum-hukum yang telah dimaklumi sebagai landasan pokok islam yang
berdasarkan pada dalil-dalil qath’i seperti kewajiban melaksananakan rukun
islam, haramnya berzina, mencuri.
2. Syariat yang bisa dijadikan lapangan Ijtihat
yaitu hukum yang didasarkan pada dalil bersifat zhanni serta hukum yang belum
ada nashnya dan ijma’ para ulama
3.
Pembahagian Ijtihat dari segi pelakunya
Pembahagian
Ijtihat dari segi pelakunya dibagi dua:
1.
Ijtihat fardhi
Adalah Ijtihat yang dilakukan oleh perorangan, seperti Ijtihat
yag dilakukan oleh mujtahid besar. Contoh Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan
Ahmad Ibn Hanbal
2.
Ijtihat jama’i
Adalah kegiatan
Ijtihat yang dilakukan oleh seluruh mujtahid untuk menemukan hukum suatu
peristiwa yang terjadi, dimana Ijtihat ini menghasilkan kesepakatan bersama. Ijtihat
ini disebut ijma’ al-ulama.
4.
Dasar Mempedomani Al-Quaran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus berlandaskan kepada
Al-Qur’an dan Sunnah, baik dalam kegiatan yang bersifat duniawi maupun yang
bersifat ukhrawi, kegiatan duniawi
contohnya: dalam bergaul bermasyarakat, berteman, barmusyawarah,dll.,
sedangkan kegiatan ukhrawi contohnya: dalam beribadah, berbeda pendapat,
menegakkan kebenaran,dll. Sebagaimana Allah menerangkan dalam Al-Qur’an, serta
Rasul juga menerangkan dalam Hadist beliau.
1.
Al-Qur’an
Al Qur’an dalam surah An- Nisa’ : 59
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<'ré&ur ÍöDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# 4 y7Ï9ºs ×öyz ß`|¡ômr&ur ¸xÍrù's? ÇÎÒÈ
“Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.”
2.
Sunnah
قوله صلى الله
عليه وسلم لمعا ذ رضى الله عنه لما بعثه الى ليمن. كيف تقضى اذ
اعرض لك قضا ء؟ قال: اقضى بكتاب الله. قال: فان لم تجد فى كتا ب الله؟ قال: فبسنة
رسول الله. قال: فان لم تجد فى سنة رسول الله ولا فى كتاب الله؟ قال: اجتهد
رأيىولاالوا. فضرب رسول الله صد ره و قال: الحمد لله الذي وفق رسول رسو الله لما
يرضاه رسول الله.
Artinya :
Sabda nabi SAW ketika beliau mengutus muadz ke
Yaman, maka Nabi bertanya kepadanya: “dengan apa kamu menetapkan perkara yang
datang kepadamu? Kata Muadz: “saya memberi keputusan dengan kitab Allah. nabi bersabda:
kalau kamu tidak mendapatkan pada kitab Allah. Muadz menjawab: dengan sunnah
Rasul, Nabi bertanya lagi: kalau pada kitab Allah dan sunnah rasul tidak kau
dapati?. Muadz menjawab: saya berIjtihat dengan pendapat saya dan saya tidak
akan kembali.” Kemudian Rasulullah menepuk punggungnya sambil bersabda:
“Alhamdulillah Allah telah memberi taufik kepada pesuruh Rasulullah sesuai
dengan keridhaan Rasulullah.” (HR Ahmad, Abu Daud, Tarmidzi)
( Moh Rifa’i 1978).
F.
METODE PEMBELAJARAN
a.
Ceramah
b.
Active knowledge sharing
G.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi Waktu
|
Kegiatan Pembelajaran
|
|
Guru
|
Siswa
|
|
15 menit
|
Ø
Kegiatan Awal
Ø Membaca
salam,berdoa dan mengambil absen.
Ø Memotivasi
siswa
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Ø Appersepsi
( mengaitkan dengan pelajaran minggu lalu)
|
·
Menjawab salam, berdoa dan
mendengarkan absen
·
Mendengarkan guru
·
Mendengarkan guru.
·
Interaksi dengan guru yaitu
dengan menjawab pertanyaan guru
|
100 menit
|
Kegiatan Inti
Ø Ekplorasi
o Menginformasikan
pokok bahasan yang akan dipelajari
o Mengajukan pertanyaan
kepada siswa secara tertulis
o Membimbing peserta didik dalam menjawab
pertanyaan
Ø Elaborasi
§
Meminta salah seorang siswa secara spontan untuk
menjelaskan hasil jawabannya di depan kelas
§
Menyuruh siswa lain untuk mengkoreksi jawaban
yang dijelaskan temannya
Ø Konfirmasi
·
Menjelaskan kembali pokok bahasan yang telah di
ajarkan
·
Memberikan
penguatan
·
Membimbing
siswa merumuskan kesimpulan
|
·
Memperhatikan
·
Menjawab
soal yang diberikan
·
Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
§
Menyampaikan hasil jawabannya di depan kelas
§
Mengajukan kritik, saran dan pertanyaan
·
Memperhatikan dan
mencatat
·
Memperhatikan
·
Merumuskan kesimpulan
|
20
menit
|
Kegiatan penutup
Ø Menyimpulkan
materi pelajaran.
Ø Melakukan
tanya jawab dengan siswa dan memberikan tugas.
Ø Menutup
pelajaran dan mengucapkan hamdalah.
|
·
Menyimpulkan pelajaran bersama
guru.
·
Bertanya dan menjawab
pertanyaan guru.
·
Membaca hamdalah dan menjawab
salam.
|
H.
SUMBER BELAJAR
Buku yang di
pakai adalah:
1. Buku Usual
Fiqh, karangan Satria Efendi
2. Buku Kaidah-kaidah
Hukum Islam karangan Abdul Wahab Khallaf
3. Buku Ushul
Fiqh,karangan Amir Syarifuddin
I.
PENILAIAN
1. Jenis penilaian
: Tes
2. Bentuk
penilaian : Lisan
Sumani,Solok, 12-06-2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
bidang Studi
Drs. Irfan. M.Ag Zainal Masri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar